Masih
ada harapan meski itu hanya sepenggal saja, para anggota mantan MSG terus
berjuang walau sudah tidak membawa bendera SPBI PTMS. Secara hukum dengan
sendirinya SPBI PTMS dibubarkan sebab tidak ada penerimaan stapek kepemimpinan
SPBI PTMS secara resmi pasca 31 Agustus silam.
Sebagian
dari mereka telah terjebak dalam trik yang di pasang oleh management yang mana
seolah mereka diberikan kesempatan untuk bergabung namun nyatanya mereka hanya
digantung oleh penantian yang tidak pasti hingga akhirnya satu persatu dari
mereka menyatakan mundur atau resain yang dengan sendirinya segala hak normatif
yang dijanjikan perusahaan dianggap hangus.
Ironisnya
Nakertrans Lutim dalam hal ini
mementahkan komitmen perusahan yang ditanda tangani Dirut MSG, SPBI dan disaksikan
oleh Nakertrans. Indikasi konkalikon Nakertrans dalam hal ini terbukti dari
penyangkalan komitmen yang ditanda tangani bersama untuk menyelesaikan
kekisruan di MSG yang melibatkan pihak management dan karyawan kala itu.
Sementara
menurut informasi yang berhasil dihimpun di lapangan mantan anggota Maharani
yang masih memutuskan bertahan masih mempertanyakan komitmen awal Amran Syam,
SH. selaku Dirut MSG yang menjanjikan hak-hak normatif.
Jika
ditinjau lebih jauh lagi sebenarnya isi atau materi MOU kesepakatan antara
management MSG dan beberapa anggota MSG yang bernaung di bawa bendera SPBI kala
itu sebenarnya tidak menjamin soal akan diterimanya pesangon yang mereka akan
tuntut di akhir kontrak kerja mereka, pasalnya dalam poin MOU tersebut hanya
menyebutkan akan memenuhi hak-hak normatif dan tidak disebutkan secara rinci
soal pesangon bisa jadi yang akan mereka dapat hanya uang jasa itu pun
tergantung dari kesanggupan perusahan sebab dalam Undang-undang ketenaga
kerjaan sendiri tidak jelas juga disebutkan tentang besaran nilai uang jasa
tersebut.
Dilain
sisi kubuh SPBI sendiri terkesan sudah tidak solid pasalnya salah seorang
pengurus yang selama ini bersikukuh mensupport aksi mantan anggota MSG sudah
tidak eksis lagi dan lepas tangan pada nasib mereka.
Lantas
sampai dimana perjuangan mereka akankah terus berlanjut atau akan menemukan
jalan buntu lalu menyerah pada keadaan?
Hingga
tulisan ini dirilis proses penyelesaian masih terus berlanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar