Kamis, 01 November 2012

Kunjungan Kerja Kapolda Sulselbar dan Rombongan ke PT.VALE Indonesia Tbk. Soroako Lutim

Kapolda Sulselbar IRJEN POL. Drs. Mudji Waluyo, SH. MM. dan rombongan hari ini melakukan kunjungan kerja di PT.Vale Indonesia Tbk. (01/11).
Kehadiran Kapolda di gedung Ontai Luwuk tersebut sekaligus mensosialisasikan Kepres No.63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional, dijelaskana bahwa PT.VALE Indonesia Tbk. yang dulunya dikenal sebagai PT.INCO Tbk. sesuai Kepres merupakan salah satu Obyek Vital Nasional yang harus dijaga.
Hadir dalam kesempatan itu Pandam VII Wirabuana, Vice President PT.VALE Indonesia Tbk. dan sejumlah petinggi Polda Sulsebar salah satunya Dirt. Intelkam Polda Sulselbar.

Pada kesempatan yang sama Pandam VII Wirabuana mengungkapkan situasi kondisi terakhir Kab.Poso pada khususnya dan Sulawesi Tengah pada umumnya pasca ditemukannya aktifitas gerakan aksi teroris yang telah menimbulkan korban dua anggota Polri. Dikatakan bahwa Soroako yang secara geografis terletak di lintasan segitiga (Sulteng, Sultra dan Sulsel) cukup rawan ditambah oleh keberadaan  PT.VALE Indonesia Tbk. sebagai salah satu Obyek Vital Nasional.
(MCI Update Report)

Pemanasan

Program yang diterapkan PT.Vale Indonesia Tbk. berorientasi pada peningkatan mutu dan kwalitas kerja yang tak lepas dari perhatian terhadap kesejahteraan para karyawan baik PTI maupun kontraktor. Khusus bagi karyawan kontraktor apa program pensejahteraan tersebut mengenai atau belum.
Ikuti penelusurannya..........

Masih Menyoalkan Kinerja Nakertrans Lutim


Nakertrans Lutim dinilai ada main mata dengan kontraktor di Soroako, indikasi tersebut tercium dengan ditemukannya sejumlah pelanggaran prosedur sistem kotrak kerja antara karyawan dan perusahaan yang mempekerjakan mereka. Jika Nakertrans sejauh ini mengaku belum mendapat laporan sehubungan dengan hal tersebut, setidaknya dipertanyakan kembali fungsi kontrol mereka selaku lembaga pemerintah yang merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah terhadap tenaga kerja yang ada.
Contoh temuan tersebut sehubungan dengan kontrak kerja karyawan, bahwa sejumlah karyawan kontraktor yang dipekerjakan pada PT.Vale Indonesia tidak memegang salinan atau pun duplikat dari kontrak kerja yang mereka telah tanda tangani. Bahkan ada sebuah perusahaan yang meminta pengembalian uang jika karyawannya menyatakan mengundurkan diri, pada hal karyawan yang bersangkutan tidak pernah menerima dana dari kontrak kerja mereka selain upah kerja mereka selama bekerja. Ironisnya mereka tidak pernah tau berapa nilai kontrak kerja mereka dan kapan nilai itu dicairkan oleh pihak perusahaan yang mempekerjakan mereka, yang lebih parah lagi menurut para informasi bahwa sering kali mereka dipekerjakan over time namun tidak di sesuaikan dengan perhitungan lembur, sementara jam kerja normal 8 jam yang terhitung hanya 7 jam. Pemotongan tersebut jelas melanggar point kontrak dengan PT.Vale Indonesia yang memakai jaya kontraktor tersebut.
Sementara menyinggung kenapa tidak satu pun dari mereka (karyawan kontraktor) yang melaporkan hal tersebut, mereka mengatakan bahwa belum tau prosedur pelaporan sedangkan pihak Nakertrans setiap kali di hadirkan dalam pertemuan antara kontraktor dan karyawannya selalu membenarkan tindakan kontraktor dengan dalih bahwa itu sudah sesuai prosedur dari undang-undang ketenaga kerjaan.

Jika ditinjau lebih jauh bahwa inti permasalahan dari ulah nakal kontraktor tersebut disebabkan sistem kontrol dari Nakertrans yang kurang mengenai bahkan dari sejumlah temuan mengarah kepada adanya indikasi bahwa Nakertrans ada main dengan kontraktor yang bersangkutan.
Sedangkan lembaga atau forum-forum yang ada di daerah ini terkesan tidak meresponi kejadian tersebut dengan berbagai alasan seperti bahwa mereka (karyawan yang bersangkutan) bukan bagian dari forum atau anggota lembaga tersebut. Dalam artian lembaga atau forum yang ada selama ini hanya menyuarakan kepentingan kelompok mereka dan bukan menyuarakan aspirasi masyarakat, jika kembali lagi beralasan bahwa belum ada laporan maka yang menjadi pertanyaan kemana kepekahan lembaga dan forum tersebut.
(Tim Invest MCI)

Traveling

Lokasi Londa Toraja Sulawesi Selatan

Selasa, 30 Oktober 2012

Nakertrans Tutup Mata Kontrak Kerja Cekik Karyawan


Sejak lama Soroako dikenal sebagai daerah tambang di Indonesia, daerah ini memiliki potensi alam yang kaya dan terus digalih hingga saat ini. Di daerah ini pula puluhan kontraktor lokal dan nasional mengais rejeki dengan mempekerjakan puluhan bahkan ratusan tenaga kerja yang ada.

Namun bukan untung yang mereka (karyawan-red.) dapatkan malah buntung, pasalnya jika ditelaah lebih jauh sejumlah kontraktor justru meraih keuntungan yang jauh lebih besar dengan memperdayai karyawannya sendiri.

Dari hasil Investigasi tim MCI banyak ditemukan karyawan yang tidak dimemahami isi kontrak kerja yang mereka tanda tangani dan diperparah oleh tidak adanya salinan perjanjian kontrak kerja yang diberikan kepada mereka sebagai pegangan. Ironisnya Dinas Nakertrans mengamini hal tersebut dengan mengeluarkan rekomendasi kelayakan pada kontraktor yang bersangkutan ditambah lagi kontrol Nakertrans terkesan hal intermesso belaka.

Seharusnya Nakertrans dalam hal ini terus memantau perkembangan para pekerja yang yang ada, sebab entah mereka sudah tau lalu menutupi apa yang terjadi dilapangan atau mungkin belum tau sama sekali, bahwa pada kenyataanya sejumlah pekerja telah terikat kontrak yang tidak jelas.

Contoh temuan terakhir di sebuah perusahaan sebut saja AMC ketika salah seorang karyawannya meminta resain atau mengundurkan diri mereka akan dikenai pengembalian dana dengan alasan terikat masa kontrak, sementara mereka sama sekali tidak pernah tau berapa nilai kontrak mereka dan tidak pernah menerima apapun sehubungan dengan nilai kontrak tersebut, mereka adalah tenaga upahan yang dipekerjakan dengan sistem No Work No Pay.

Dari hal tersebut di atas menunjukkan betapa memperihatikannya nasib sang karyawan, sementara Nakertrans Lutim tidak merespon sedikit pun. Jika beralasan maka mereka mengatakan belum adanya laporan yang masuk, lalu di mana tugas dan fungsi kontrol Nakertrans terhadap semuanya itu. Pertanyaan itu hadir menandakan Nakertrans Lutim belum maksimal dalam menangani kasus ketenaga kerjaan.

Sementara menyinggung keberadaan Serikat Pekerja Buruh Indonesia (SPBI) di daerah ini juga belum begitu berpengaruh, diambil contoh dalam kasus SPBI-PTMS belum lama ini. Nyatanya hingga berita ini diturunkan nasib para mantan karyawan MSG belum ada kejelasan bahkan dari berbagi sumber yang dihimpun oleh tim MCI menyebutkan bahwa kasus tersebut masih sementara bergulir dan ada indikasi akan melalui jalur hukum.

Akankah nasib serupa dialami oleh sejumlah karyawan AMC, ketakutan akan kehilangan pekerjaan membuat mereka tidak peduli lagi dengan kondisi mereka yang diperdayai aturan yang tidak jelas dari perusahaan tempat mereka berkerja.

Perlu kiranya Nakertrans Lutim mengambil langkah konkrit untuk menuntaskan hal tersebut bukan melakukan pembiaran dan bahkan terkesan ikut bermain didalamnya. (Tim Investigasi MCI)

Senin, 29 Oktober 2012

Siapa Teroris Sesungguhnya


Mungkin kata teror atau teroris sudah bukan hal yang baru di telinga kita, teroris adalah seseorang atau kelompok tertentu yang melakukan serangkaian aksi teror pada sesuatu obyek terpilih. Pergerakan mereka tertata dalam sebuah skenario yang rapi dan sistematis, di era sekaran ini teroris sering dijadikan alasan dari sebuah kegagalan pada sistem keamanan dan pertahanan kita.

Ironisnya teroris bahkan diidentikkan dengan aliran dan agama tertentu, meski pelauang untuk melakukan aksi teror dapat dilakukan oleh siapa saja termasuk politisi, birokrat bahkan aparat keamanan sekalipun tidak peduli agamanya apa dan alirannya apa.

Bahkan jika jujur kita mengulas bahwa sebagian dari kejadian yang diklaim sebagai aksi teror yang dilakukan oleh teroris khususnya yang membawa bendera agama dan aliran tertentu, sebenarnya adalah agenda politik dan ironisnya merupakan bagian dari operasi intelejen.

Contoh paling dekat adalah kerusuhan Ambon yang menelam banyak korban, kerusuhan Poso dan yang paling populer adalah peledakan WTC di New york Amerika Serikat.

 

Sebagai orang awam kita pasti bertanya kenapa Noordin M. Top yang berpaspor Malaysia dapat dengan leluasa melakukan aksinya di Indonesia dan kenapa bukan di Malaysia bukankah di sana ada juga obyek vitas asing seperti konjen dan kedubes negara-negara Eropa.

Kenapa juga aparat kita tidak mencari sumber dan asal muasal bahan-bahan peledak dan senjata yang digunakan oleh para terduga teroris, mereka hanya asyik melakukan aksi dar der dor ala anti teror, yang ujung-ujungnya pelaku tewas setelah tertembak oleh petugas.

Operasi penanggulan teroris di negeri kita tak lebih dari skenario film action dan menuding ormas atau kelompok-kelompok Islam sebagai dalang dari itu semua.

 

Intinya tanpa peran serta masyarakat serta seluruh komponen yang ada niscaya keberadaan kelompok perusak ketentraman masyarakat dapat diberantas.

Untuk mengikut sertakan masyarakat pun sebenarnya bukan hal yang gampang, sebab sebagian dari mereka takut jika partisipasi mereka justru berujung pada tudingan balik aparat yang mengindikasikan mereka bagian dari gerakan teroris  itu sendiri.

Mungkin pada puncaknya kelak, semakin tidak jelas siapa kawan siapa lawan yang sesungguhnya…

Akulah Cinta

akulah pijar mata sang pecinta
jantung bagi semua jenis jamuan
akulah kuncup mawar yang merekah
bersama fajar
dan pagi mengecupku
membangunkanku
mendekapku erat
menyelimutiku
dengan gaunnya yang menawan


akulah kumpulan spectrum pelangi
sebagai jalan sang bidadari
yang menabur cinta di atas bumi
akulah warna segala jaman
yang membangun masa kini
dan meruntuhkan masa lalu
aku lebih menawan
dari rayuan wangi sang bunga
tapi jauh lebih kejam
dari muka sang badai


akulah mata air cinta
yang mengalir di dalam nirwana
yang mengobati dahaga para musafir
aku menawarkan kedamaian
pada jiwa jiwa yang lapar


akulah yang membisikkan dawai dawai cinta
laksana denting harpa dari surga
mengalun bersama simponi
merasuk ke dalam hati
kepada jiwa jiwa yg sepi

Minggu, 28 Oktober 2012

Kembali ke Parepare

Banyak yang berubah di sini, teman yang dulu sering jalan bareng semuanya telah tenggelam dalam kesibukannya sendiri. Dulu setiap kali pulang aku paling rajin mendatangi mereka, untuk berbagi cerita atau minta ditraktir.
Dulu kami sering kumpul di sebuah konter HP milik Jaja, yang kemudian geng kami pun diambil dari nama konter tersebut. Tapi ada imek yang beda jika nama konter (Celebes) yang disebutkan terutama untuk kaum hawa, mereka menilai anak-anak Ceklebes adalah sekumpulan anak muda yang doyang hepy-hepy, maingin cewek dan hal-hal yang bersifat gelamor.
Namun lebih dari itu anak Celebes punya kegiatan yang beda, misalnya di percaturan politik dan sosial, kami cukup handal dan bisa diandalkan.

Bicara soal Celebes mungkin nggak ada habisnya, tapi ditulisan berikutnya akan dikupas tuntas soal mereka.